Apa itu pendidikan karakter?


    Pendidikan karakter adalah pemberian pandangan mengenai nilai hidup, misalnya kejujuran, kecerdasan, sosial, dan lain-lain. Pendidikan karakter ini sangat diperlukan mulai anak-anak usia dini hingga orang-orang dewasa karena kemajuan negara Indonesia juga terletak pada orang-orang yang berada didalamnya.
 Dewasa ini, banyak sekali terjadi kasus perampokan, pemerkosaan bahkan korupsi bermilyar-milyaran yang hanya menghabiskan uang negara.  Berikut ini adalah data-data mengenai korupsi di Indonesia : 158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
(Sumber : Litbang Kompas)
    Sungguh miris sekali melihat keadaan ini bahkan para pejabat dan petinggi negara yang melakukannya. Seharusnya sebagai pejabat pemerintahan haruslah memberikan panutan yang baik kepada rakyatnya bukan malah memberikan contoh seperti itu. Disinilah pendidikan karakter akan berperan. Ketika pendidikan karakter ditanamkan sejak dini maka mereka akan mengetahui nilai-nilai yang baik untuk diri mereka dan berusaha menghindari kesalahan yang diakibatkan dari kelemahan kepribadian mereka. Kelemahan pada setiap kepribadian jika dibiarkan terus menerus maka akan timbul perilaku-perilaku yang buruk dan bahkan tindak kejahatan karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara untuk menghindari kesalahan tersebut. Sehingga untuk penduduk Indonesia yang total penduduknya sekitar 275 juta penduduk, sangatlah penting karena jumlah penduduk yang sebanyak itu sangat riskan sekali terdapat tindak kejahatan seperti penculikan, pembunuhan dan lain sebagainya serta satu lagi alasan pentingnya pendidikan karakter karena menurut hasil penelitian bahwa 80 % keberhasilan seseorang ditentukan dari emotional quotient dimana emosi disini berperan penting dalam karakter seseorang.
  Wajah pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah jauh dari yang diharapkan. Banyak terjadi kecurangan dan ketidakjujuran di sana sini, mulai dari ketidakjujuran di Ujian Akhir Nasional sampai dana BOS pun digelapkan oleh pengajarnya. Selain kejujuran, kedisiplinan murid Indonesia sangatlah kurang, entah ini memang adatnya Indonesia yang terkenal dengan sebutan ‘jam karet’-nya, atau dengan alasan macetnya lalu lintas kota, tapi kedisiplinan ini memang sulit diterapkan. Dengan keadaan Indonesia yang seperti ini, sangat sulit untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara lain yang berlomba-lomba untuk memcapai pendidikan yang sebaik-baiknya.
Sekolah-sekolah di Indonesia masih belum banyak yang menerapkan pendidikan karakter. Hanya sedikit saja yang sudah menjalankan program pendidikan karakter ini. Kebanyakan para guru belum menyadari pentingnya pendidikan karakter apalagi di sekolah-sekolah berbasis negeri. Di sekolah-sekolah negeri hanya menyediakan guru Bimbingan Konseling sebagai tempat siswa untuk berkonsultasi mengenai masalahnya atau mungkin kegalauannya dan lain sebagainya bukan sebagai center of character learning. Pendidikan  karakter tidak melulu tentang teori ini itu yang mungkin akan memberatkan siswa, tapi pendidikan karakter bisa juga disajikan dalam bentuk permainan-permainan seru untuk siswa yang didalamnya terkandung unsur-unsur yang baik tentang nilai-nilai sosial, misalnya game tentang kerjasama tim atau tentang kecepatan berpikir siswa dan masih banyak lagi permainan yang akan membantu siswa untuk meningkatkan kreativitas dan tidak hanya berdiam diri menunggu keberuntungan dan melumpuhkan kreativitas siswa.
  Jika pendidikan karakter ini memang sangat penting bagi pelajar, seharusnya pendidikan karakter dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah-sekolah agar kelak ketika murid beranjak dewasa, mereka tidak akan lupa tentang pentingnya menjadi orang yang berpendidikan karakter.
   Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik  terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
  “Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbangkan perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.”(Doni Koesoema A M.Ed)

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Blogger news

Trending

item