Adat yang Unik di Desaku Bojonegoro
https://heruzuk.blogspot.com/2012/11/adat-yang-unik-di-desaku-bojonegoro.html
Adat Sebelum Sampai
Sesudah Menikah di Bojonegoro
Mungkin
bagi daerah lain adat di Bojonegoro terasa aneh, karena pihak pelamar adalah
pihak wanita. Jadi bila ingin mengikat hubungan (lamaran), mempelai wanita
harus datang bersama dengan orang tuanya dan beserta keluarga terdekatnya
(kerabat). Meraka datang pun tidak hanya sekedar datang atau bertamu, tetapi
mereka harus membawa berbagai makanan dan aneka jajan pasar. Misalnya adalah
alu-alu (ketan yang dikukus dan dibungkus daun pisang), gemblong, rengginang, kucur,
pisang, dll. Dari pihak laki-laki juga harus menggundang kerabat terdekatnya
untuk menyambut keluarga pihak wanita. Barulah mereka menentukan tanggal yang
cocok antara kedua belah pihak. Supaya nanti dalam pelaksanaan pernikahan tidak
terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Bila
menjelang pernikahan kedua mempelai tidak boleh keluar rumah jauh-jauh. Apalagi
di daerah saya, tepatnya di kecamatan Malo. Kedua mempelai tidak boleh lewat
daerah di desa Besah kecamatan Kasiman, lewat daerah itu sangat dilarang
(pantangan). Tidak hanya dari kedua calon mempelai ini, namun keluarga dari
mempelai ini juga tidak boleh lewat desa tersebut. Jadi bila ingin ke suatu
daerah yang melewati desa tersebut, walaupun jaraknya agak jauh mereka harus
lewat desa lain. Tujuannya adalah supaya tidak ada sesuatu yang tidak
diinginkan terjadi pada saat pelaksanaan pernikahan nanti.
B.
Adat
Pada saat Menikah
Pelaksanaan
pernikahan biasanya dilaksanakan di rumah mempelai wanita. Oleh karena itu sebelum
pernikahan berlangsung, mempelai laki-laki harus dijemput oleh keluarga
mempelai wanita dengan membawa makanan dan aneka jajan pasar yang ditaruh di suatu
wadah yang biasa disebut jodang. Dalam pelaksanaan pernikahan di sini pihak
mempelai laki-laki harus membawa berbagai makanan dan aneka jajan pasar yang
ditaruh jodang kepada pihak mempelai wanita. Ijab kobul dipimpin oleh seorang
naib berlangsung sebelum adat pernikahan Jawa dilaksanakan. Dari pihak wanita
harus ada wali (orang tua laki-laki), bila orang tuanya sudah meninggal bisa
diwakilkan oleh adik laki-lakinya atau kerabat laki-laki yang masih memiliki
hubungan darah ataupun wali hakim. Dalam ijab kobul ini pihak laki-laki harus
menyerahkan mas kawin, bisa berupa seperangkat alat sholat, uang, bahkan emas.
Setelah
acara ijab kobul selesai, setelah itu dilaksanakan upacara pernikahan dengan
adat jawa. Kedua mempelai dari berlawanan arah berjalan sambil membawa beras
kuning kemudian dilemparkan kedepan. Selanjutnya mempelai laki-laki menginjak telur
dan kotoran yang menempel di kaki mempelai lak-laki dibersihkan oleh mempelai
wanita dengan air. Kemudian kedua mempelai di tarik menggunakan kain (sayut)
oleh kerabat yang paling tua menuju pelaminan (padi-padi). Setelah sampai
pelaminan, mereka sungkeman kepada orang tua dari kedua mempelai secara
bergantian. Selanjutnya mereka suap-suapan nasi kuning di atas pelaminan.
Kemudian dari pihak laki-laki ada perwakilan sebagai tanda menyerahkan
sepenuhnya pempelai laki-laki kepada keluarga mempelai wanita supaya dianggap
seperti anak sendiri, khususnya diserahkan kepada mempelai wanita. Kemudian
dari pihak wanita juga ada perwakilan sebagai tanda menerima mempelai laki-laki
dengan sepenuh hati sebagai anggota keluarga. Berakhirlah prosesi pernikahan,
dan selama satu minggu mempelai laki-laki belum boleh pulang ke rumah orang
tuanya.
C.
Adat
Setelah Menikah
Setelah
selang satu minggu, kedua mempelai harus datang ke rumah orang tua pihak
laki-laki. Hal ini dinamakan sepasar atau walek ajang. Dalam acara ini mereka
juga ditemani oleh kerabat dari pihak wanita dengan membawa makanan dan aneka
jajan pasar. Dari sini mereka bebas menentukan dimana mereka akan tinggal.
Namun biasanya banyak yang ikut orang tua dari pihak wanita. Mereka dibuatkan
rumah oleh orang tua dari pihak wanita, tapi tempatnya selalu berdekatan dengan
rumah orang tuanya tersebut. Mungkin tujuannya adalah supaya nanti bila orang
tuanya sudah sakit-sakitan ada anak yang selalu menjaga dan merawatnya.